db

db
bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Jumat, 22 Juli 2016

Sumber Gambar Ilustrasi : http://setkab.go.id/
Tidak terasa bulan ramadhan telah meninggalkan kita, yang selama 30 hari telah berusaha menahan segala hawa nafsu demi memperoleh ridhoNya. Kita memasuki hari libur lebaran yang sangat panjang. Bagi para pekerja, karyawan dan kaum eksekutif muda, libur lebaran bahkan bisa sampai dua minggu-an. Bahkan, bagi para siswa dan mahasiswa, libur lebaran terasa amat sangat panjang karena berbarengan dengan libur sekolah. Ya, benar saudara-saudara, libur lebaran sangatlah panjang. Liburan yang sangat panjang tersebut akan sangat indah karena kita bisa pulang ke kampung halaman, atau berkunjung ke sanak saudara.


Namun, sayangnya tidak semua orang berpendapat seperti itu, kawan. Sebagian besar karyawan di kantor, serta mahasiswa, berpendapat bahwa libur yang terlalu panjang (seperti lebaran, dll) sangatlah membuang-buang waktu. Mereka merasa kehilangan sesuatu yang biasanya (pada saat hari kerja) membuat mereka sangat produktif. Bagi karyawan terbiasa bekerja mengejar target dari pagi sampai sore. Bagi pelajar, terbiasa mengejar waktu agar bisa menguasai sebuah materi ajar tertentu. Ya, kita terbiasa mengejar target baik itu target kerja maupun target pribadi. Saat libur panjang tiba, kita kehilangan itu semua (untuk sementara :p) dan kita tiba-tiba menjadi orang yang tidak produktif.

Tapi tenang saja, kita bisa mencari sebuah hal baru atau menemukan hal baru, atau bahkan mengerjakan sesuatu yang baru, atau bahkan bisa juga hanya sekedar mempelajari hal baru. Namun nyaris mustahil kita bisa mencari hal-hal baru di tengah hiruk-pikuk suara canda tawa saudara-saudara kita yang masih balita pada saat berkumpul bersama keluarga. Sulit untuk mencari inspirasi.

Namun, tidak perlu khawatir kehabisan ide tentang apa yang bisa kita kerjakan pada saat situasi itu terjadi, karena admin tipsmengaturkeuangan.blogspot.co.id punya cara ampuh. Kita semua pasti punya smartphone pribadi, baik itu smartphone untuk urusan kerja, urusan keluarga, maupun hanya sekedar untuk melihat timeline facebook. Intinya, kita semua memiliki smartphone dan kabar baiknya, admin tipsmengaturkeuangan.blogspot.co.id punya rekomendasi aplikasi android dan iOS yang bisa bikin libur kita tetap produktif, yaitu :

 


Sebuah Aplikasi Android dan iOS yang bisa kita manfaatkan agar liburan panjang kita tetap produktif, yang merupakan sebuah sistem pembayaran tagihan rutin secara online dan juga sistem pembelian online, yang menawarkan transaksi yang mudah, praktis dan menguntungkan. Tapi Kenapa sih kok bisa bikin liburan panjang kita tetap produktif? Oke admin jelasin ya rinciannya berdasarkan pengalaman admin sendiri :)

1. Bisa buat berhemat
Pengeluaran rutin yang biasanya kita lakukan pasti akan tambah banyak saat libur lebaran. Karena mobilitas kita bertambah, maka pengeluaran rutin juga bertambah. Kita bisa memanfaatkan aplikasi itu agar tidak ada pengeluaran yang sifatnya tidak perlu. Dengan cara mengalihkan pembelian pulsa, paket data, listrik prabayar/pascabayar, dari yang tadinya kita harus beli di jalan, menjadi ke BebasBayar, sehingga selain hemat waktu, kita juga bisa menghemat uang yang biasanya keluar dengan percuma. Produktif, bukan?
Quote : Waspadalah terhadap biaya kecil. Sebuah kebocoran kecil bisa menenggelamkan kapal yang besar - Benjamin Franklin, Tokoh Amerika Serikat
2. Bisa buat ngasih THR ke saudara
Pada libur lebaran biasanya kita kedatangan / atau kita mendatangi saudara-saudara kita. Nah, pasti banyak anak kecil yang mana kita sebagai sodara biasanya merasa tidak enak jika tidak memberi THR. Nah, pakai saja aplikasi ini untuk membelikan pulsa dan paket data buat saudara-saudara kita yang masih lucu-lucu itu, pasti pada senang :p

3. Kita bisa lebih modern dan serba praktis
Dengan Aplikasi ini, kita bisa tau bahwa ternyata sekarang bayar tagihan dan keperluan rutin tidak perlu mengantri, tidak perlu ke minimarket, tidak perlu ke ATM, tidak perlu repot-repot, karena semua bisa dilakukan di smartphone masing-masing. Kita bisa mempelajari aplikasi ini selama kita liburan, nah setelah kita hafal dan lancar, pastinya kita akan menggunakan terus aplikasi ini buat bayar-bayar online. Hemat waktu dan uang. Produktif, bukan?
Quote : Jika bisa dilakukan dengan cara mudah dan praktis, untuk apa menggunakan cara ribet yang mempersulit? - Imam Setiyo, Admin Blog Ini
4. Membiasakan diri lebih terorganisir
Kita terbiasa membuang semua bon, bukti transfer, bukti bayar, dll. Dengan aplikasi ini kita bisa mendidik dan membiasakan diri kita sendiri agar lebih terorganisir. Kenapa? karena setiap kita transaksi menggunakan aplikasi ini, bakalan ada laporan transaksi dan mutasi saldo deposit kita. Produktif, bukan?
Quote : Perencanaan keuangan memberi tahu Anda kemana uang Anda akan digunakan, bukan membuat Anda penasaran kemana uang Anda sudah digunakan - Dave Ramsey, Penasihat Keuangan
5. Mendidik keluarga agar kompak
Kembali ke poin nomor satu dimana kita bisa belajar hemat. Kita juga bisa menyarankan semua anggota keluarga kita agar mengalihkan semua pembayaran keperluannya masing-masing, jadi memakai aplikasi ini. Pasti pada suka deh, karena praktis, gak ribet, dan harga lebih murah dari pada beli di luar. Produktif, bukan?

6. Terakhir, bisa belajar berbisnis
Ini yang paling mantap. Aplikasi ini punya fitur affiliasi. Artinya, kita bisa memanfaatkan jaringan yang kita miliki, baik itu teman, keluarga, saudara, atau relasi kerja, agar mereka mau juga menggunakan BebasBayar dan mendaftar lewat link afiliasi kita. Berarti, setiap mereka membeli pulsa, data, dan transaksi lainnya, kita sebagai pengajak akan mendapatkan cashback afiliasi. Nah, liburan panjang bisa kita gunakan untuk mempelajari seperti apa sih bisnis afiliasinya dan gampang atau susah sih? manfaatnya, waktu liburan kita tidak terbuang percuma. Liburan sambil belajar bisnis. Produktif, bukan?
Quote : Mengapa tidak menjadikan kegiatan rutin tersebut sebagai sumber pendapatan baru keluarga anda? - Admin BebasBayar
Nah, itu tadi adalah penjelasan singkat mengenai manfaat yang bisa kita dapatkan dari aplikasi BebasBayar, agar liburan panjang kita tetap produktif dan tidak terbuang percuma. Jika anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang manfaat BebasBayar, terutama saat libur lebaran, klik saja tulisan BebasBayar yang ada di atas tadi itu loh.

Tunggu artikel selanjutnya tentang BebasBayar dari tipsmengaturkeuangan.blogspot.co.id. 

Admin tipsmengaturkeuangan.blogspot.co.id mengucapkan selamat hari raya idul fitri, semoga kita menjadi pribadi yang lebih hebat, lebih tangguh, dan pada akhirnya bisa meraih kemenangan.



Read More

Senin, 20 Juni 2016


Gemintang.com – Usia muda seharusnya tak dijadikan alasan bagi seseorang untuk mengambur-hamburkan uang. Justru usia muda adalah momen yang tepat untuk sedini mungkin belajar mengelola keuangan. Selain menabung, untuk menciptakan kondisi finansial yang baik di hari depan kamu bisa menerapkan tips-tips berikut ini, Sobat.

1. Mulai Menabung Sejak Dini
Dengan banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi, menabung seringkali menjadi satu hal yang sulit dilakukan, apalagi untuk anak-anak muda. Akan tetapi, untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa depan, tak ada salahnya jika kamu mulai berkorban dengan cara menabung sejak dini. Menabung akan sangat membantumu saat kesulitan keuangan menimpa kamu di waktu-waktu yang akan datang.

2. Investasi
Siapa bilang anak muda tidak bisa berinvestasi? Siapapun bisa berinvestasi dengan kemampuan keuangannya masing-masing. Saat kamu memiliki kelebihan uang, selain ditabung, cobalah untuk menginvestasikannya. Namun sebelum itu, kamu harus memperhatikan dan memahami terlebih dahulu kemampuan serta kondisi keuanganmu.

3. Membuat Anggaran Pengeluaran
Anggaran pengeluaran yang kamu buat dengan sikap disiplin yang tinggi tentu saja akan menguntungkanmu. Saat sumber pemasukan kamu terima, segera alokasikan dana menjadi beberapa kategori, contohnya biaya cicilan, perawatan kesehatan, rekreasi, dan kategori lain sesuai kebutuhan. Buat anggaran pengeluaran serealistis mungkin dan mulailah patuhi anggaran yang telah ditetapkan.

4. Bedakan Antara Prioritas dan Keinginan Semata
Seringkali kita tidak menyadari apakah suatu pengeluaran yang kita lakukan merupakan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi atau sebatas keinginan semata. Seperti pada poin sebelumnya, tentukan terlebih dahulu anggaran vital yang harus dipenuhi dan anggaran yang sifatnya menyesuaikan. Hal seperti ini akan menghindarkan kamu dari sikap hidup yang konsumtif.

5. Jangan Berhutang!
Biaya hidup dari hari ke hari memang semakin naik, tapi bukan berarti kamu harus berlaku boros. Sama seperti menabung, membiasakan diri untuk tidak berhutang bisa membuat kondisi keuanganmu stabil. Jadi, coba tahan dirimu untuk tidak mengeluarkan kartu kredit saat mengunjungi mall bersama teman-teman.

6. Menabung untuk Keadaan Darurat
Kekejutan tiba-tiba yang sifatnya tidak mengenakkan seperti sakit, kecelakaan, atau kematian tidak pernah bisa kita prediksi sebelumnya. Karena itulah setiap orang perlu menabung untuk keadaan darurat. Sisihkan 30% dari total pendapatanmu. Salah satu cara untuk mengukur berapa besar jumlah yang harus ditabung dalam keadaan darurat yaitu sebanyak tiga sampai enam bulan anggaran pengeluaran yang biasanya dipakai.

Kamu dapat mulai menabung dengan jumlah yang kecil, kemudian menambah nominalnya hingga terkumpul sebanyak tiga sampai enam bulan dari total pendapatan tersebut. Hal yang perlu diingat, dana cadangan untuk keadaan darurat ini sebaiknya tidak diambil dalam keadaan apapun, kecuali dalam keadaan yang benar-benar darurat.

7. Membuat Rekening Baru
Kamu dapat memiliki dua macam rekening, yaitu rekening untuk pengeluaran kebutuhan dan rekening untuk simpanan. Saat mendapat uang gaji, sisihkan 30% dari pendapatan yang kamu miliki ke rekening simpanan. Rekening ini berfungsi sebagai alat menabung yang tidak dapat diutak-atik atau diambil sesuka hati apapun keadaannya.

Sedangkan untuk memenuhi pengeluaran kebutuhan rutin sehari-hari, kamu memiliki rekening tersendiri. Rekening inilah yang dapat digunakan untuk segala macam kebutuhan. Dengan cara ini, uang pengeluaran kebutuhan dan uang simpanan tidak akan tercampur.

foto: www.isigood.com
Read More

Selasa, 31 Mei 2016


Isigood - Apakah mengelola keuangan itu penting? “Ah biasa saja,” katamu, “aku kan bukan akuntan, gak kuliah di fakultas ekonomi, jadi ya gak perlu serius-serius amat ngurus keuangan. Biasa saja. Kalau punya duit ya simpan, kalau mau makan atau belanja ya bayar. Simpel.” Dari lubuk hatimu yang terdalam kamu tahu kalau kamu salah, salah total, salah total FATAL!

Mengelola keuangan tidak ada hubungannya dengan profesi akuntan ataupun jurusan kuliah. Selama kamu hidup di dunia dimana uang menjadi alat tukar dan instrumen kekayaan, kamu wajib untuk lihai mengelola keuangan. Hal ini berlaku untuk siapapun kamu, remaja yang duduk di bangku sekolah, mahasiswa di bangku kuliah, dan tentu saja terutama sekali seseorang yang sudah bekerja, menikah, dan memiliki keluarga.

Kalau begitu, bukankah belajar mengelola keuangan baiknya saat sudah dewasa saja? Sangat salah! Jika saat muda kamu tidak bisa mengatur keuangan, apalagi saat dewasa! Keterampilan mengelola keuangan itu adalah sesuatu yang dilatih dari muda, bukan didapat begitu saja ketika umur bertambah tua.

Jadi, untuk kamu anak muda yang sehat dan berbahaya, inilah tips mengelola keuangan yang bisa kamu terapkan.

1. Buatlah Rencana Keuangan, dan Patuhi dengan Disiplin!

Orang yang bijak dan sukses tahu dari mana uangnya datang dan kemana uangnya pergi. Jika misalnya, sebagai mahasiswa kamu mendapat uang 800 ribu dari orangtuamu untuk hidup sebulan, maka kamu harus menentukkan kemana saja uangmu itu boleh pergi.

Misal, 80% untuk makan, 10% untuk keperluan kuliah, dan 10% untuk transportasi. Artinya, jatahmu makan adalah 640 ribu, keperluan kuliahmu 80.000, keperluan transportasimu juga 80.000. Maka jika dibagi tiga puluh hari, maka tiap harinya kamu punya 21.000 untuk makan dan masing-masing 3.000 untuk keperluan kuliah dan transportasi.

Tentu saja ini contoh yang sangat kasar. Pada akhirnya, memang kamu yang paling tahu keperluanmu dan situasi kondisi dari lingkunganmu. Berapa jumlah pendapatanmu? Apa saja keperluanmu? Di kisaran berapa biaya hidup tempatmu tinggal? Silahkan diperhitungkan.

Tidak masalah jika perencanaan keuanganmu kurang tepat, kamu bisa mengevaluasinya di akhir bulan. Kumpulkan semua bon dan catat pengeluaranmu per hari dengan cermat. Jika ada revisi, silahkan dilakukan bulan depan.

Karena yang paling celaka bukanlah apabila perencanaan keuanganmu salah, tapi jika kamu melanggar rencana keuangan yang sudah kamu buat. Bayangkan ketika kuota jatah makanmu untuk hari ini sudah habis, namun kamu nakal dan kamu jajan seenaknya. Tanpa sadar kamu mengurangi jatah makanmu hari esok, dan hari besok mengambil jatah lusa, yang akhirnya budget makanmu melebihi kuota dan mengambil jatah keperluan kuliahmu, dan di situlah masalah-masalah lain akan muncul. Create a budget, and stick to it!

2. Kendalikan Konsumsimu! Bedakan Antara Kebutuhan dan Keinginan

Kamu lagi bokek? Uangmu di dompet habis? Kok bisa ya? Apa ada yang diam-diam mencuri uangmu? Ada! Yaitu kamu sendiri! Satu-satunya alasan kamu kehabisan uang, adalah karena kamu membelanjakannya, karena kamu melakukan konsumsi! Salahkah itu? Tentu tidak. Kalau kamu harus makan dan minum, ya belilah makanan dan minuman. Kalau butuh mandi, belilah sabun dan keperluan lainnya.

Kalau kamu mau makan KFC, hmm sebentar, memang makan di nasi rames saja tidak bisa? Atau masak sendiri gitu? Kenapa harus di KFC? Belanjakan uangmu hanya untuk kebutuhanmu! Jika punya keinginan, yang pada dasarnya tidak kamu butuhkan, sebisa mungkin tahan!

Well, okelah tidak masalah kalau sekali-kali kamu bersenang-senang membeli apa yang kamu inginkan. Tapi coba bayangkan betapa besarnya kamu bisa menghemat jika hanya mengkonsumsi apa yang kamu butuhkan dan mengurangi belanja keinginanmu YANG TIDAK TERLALU KAMU BUTUH. Lagipula, apa bedanya sih jika kamu makan di KFC dibanding nasi rames? Kamu tidak akan mati hanya gara-gara tidak makan ayam goreng KFC kan? hehehe.

3. Buat Rekening Tabungan SEKARANG! Mulai nabung, SEKARANG!

Setelah kamu selesai membaca artikel ini, berjanjilah untuk membuat rekening tabunganmu. Kamu sudah punya rekening di Bank? Yang ada kartu ATMnya itu? Bukan! Rekeningmu yang ada kartu ATMnnya itu berfungsi sebagai tempat transit uang operasionalmu. Yap, operasional, artinya saat kamu belanja, saat kamu menerima kiriman uang dan mengirim uang, atau bahkan melakukan pembayaran sesuatu, kamu pakai rekening itu. Intinya, rekening dengan kartu ATM berfungsi sebagai operasional keuanganmu, sebagai tempat transit dimana uangmu keluar dan masuk. Rekening ini tidak cocok untuk menabung.

Rekening tabungan yang saya maksud adalah rekening tempat kamu menyisihkan sebagian pendapatanmu untuk ditabung. Berapa sebaiknya kamu menabung? Kebanyakan ahli keuangan mengatakan menyisihkan 10% pendapatan untuk ditabung sudah cukup bagus. Masukkan ini dalam rencana keuanganmu. Ketika kamu mendapat 800.000 bulan ini, sisihkan 80.000 untuk ditabung, dan jangan ganggu tabungan itu, apapun yang terjadi. Tidak terasa, dalam setahun kamu bisa mengumpulkan 960.000.

Di rekening seperti apa tempat yang bagus untuk menabung? Cobalah cari rekening yang tidak memakan biaya administrasi. Di tiap bank biasanya ada layanan tabungan tanpa kartu ATM yang memang dimaksudkan untuk menabung. Jenis tabungan ini jelas tidak membebanimu dengan biaya administrasi yang bisa mengikis tabunganmu.

Kamu juga bisa menabung di Koperasi, yang mana simpanan wajibnya bisa kamu bayar di muka selama setahun penuh, sehingga kamu hanya perlu menabung terus tanpa khawatir, toh nanti simpanan wajib bisa kamu tarik kembali jika kamu keluar dari koperasi itu. Ditambah lagi, kamu mendapat SHU rutin! Cukup menguntungkan bukan?

Intinya, taruhlah tabungan di tempat dimana kamu sendiri susah untuk menjangkaunya. Saya sendiri menabung di koperasi agar saya tidak dapat dengan mudah mengambil uang saya sendiri. Otomatis hasrat untuk mengambil uang tersebut untuk jajan bisa terbendung. Coba bayangkan jika kamu menabung di rekening dengan kartu ATM. Pasti dengan mudah kamu jajan terus!

Tidak terhitung ada berapa banyak manfaat dengan menabung. Selain bisa menjadi tumpuan buat masa depanmu, setidaknya tabungan jangka pendek bisa kamu pakai untuk dana darurat. Sering sekali dalam hidup ini kamu tiba-tiba mengalami kejadian tak terduga yang butuh biaya. Laptopmu rusak, motormu rusak, harga kos meningkat, kamu tertimpa kecelakaan, dan lain-lain. Hanya dengan dana darurat kamu bisa selamat.

4. Hargai Uang Sekecil Apapun, Cari Pendapatan Tambahan Dengan Tekun

Tahukah kamu, Warren Buffet, investor terkaya di dunia, pernah jadi loper koran door-to-door, penjual minuman, dan penjual bola golf ketika dia masih muda. Yup! Buffet adalah orang yang sangat tekun dan menghargai uang sekecil apapun. Dia tidak keberatan hanya mendapat uang receh setelah seharian bekerja. Yang penting baginya adalah mendidik diri untuk disiplin bekerja dan disiplin mengatur keuangan.

Nah, sekarang coba lihat dirimu. Pernahkah kamu mengumpulkan uang receh yang kamu dapat tiap kali mendapat uang kembalian? Sudikah kamu untuk menghadap lilin tiap malam untuk mengelem bungkusan kacang? Gengsikah kamu jika harus kerja paruh waktu mengangkat kardus berat seharian dan hanya digaji 2.600 per jam? Jika kamu ciut mendengar hal-hal seperti itu, dan bahkan suka teledor menyimpan uang sampai-sampai suka ada receh yang terselip di kolong kasurmu, maka kamu tidak siap untuk memiliki kebebasan finansial.

Tidak perlu melakukan hal fantastis, cobalah dengan menabung uang receh setiap kali menerima kembalian. Kamu akan kaget dengan banyaknya uang yang bisa kamu dapat dari receh itu di akhir bulan. Jangan ragu untuk nyebur ke got jika ada receh 100 perak yang jatuh. Koin 100 receh jika seribu buah, akan jadi seratus ribu bukan?

Ketika kamu punya waktu luang, cobalah untuk kerja paruh waktu, atau kerja lepas. Alokasikan sebagian besar uang hasil kerjamu untuk ditabung, sementara untuk kebutuhanmu sehari-hari, tetap patuhi rencana keuanganmu yang sekarang.

5. Sudah Buat Rencana Keuangan, Sudah Menabung, Sudah Menghargai Uang dengan Mencari Penghasilan Tambahan. Sekarang MERENUNGLAH. Lihat Perbedaan Neraca Keuanganmu Lagi.

Dulu, kamu dikasih uang jajan 800 ribu oleh orang tuamu. Kau gunakan uang itu semaumu. Makan segini, minum segitu, fotokopi buku, jajan cokelat, jajan puding, traktir teman, karaokean, nonton Avenger, dll, dsb… Semua tercampur tanpa perhitungan. Tanpa sadar, H-5 akhir bulan, kamu hanya punya selembar uang 20.000. Kamu pun nangis.

Bulan depan, kamu bertekad untuk melakukan perubahan. Kamu kerja paruh waktu dan menghasilkan 200 ribu tambahan penghasilan, tapi kamu tidak merubah rencana keuanganmu. Tetap saja kamu belanja seenakmu dan tidak menabung. Malah karena kamu merasa uangmu lebih banyak, kamu menaikkan gaya hidupmu! Ke sana ke sini bikin party dan traktir teman. Jreng! Baru tengah bulan, uangmu sudah 30.000. Kamu pun kembali nangis.

Baiklah, bulan ini kamu bertekad untuk berubah. Kamu alokasikan 600 ribu untuk makan, 100 ribu untuk keperluan kuliah, dan 50 ribu untuk transportasi, 50 ribu untuk nabung. Bagus! Di tengah bulan, kamu mendapat 200 ribu dari kerja paruh waktu. Tapi kamu tetap berkomitmen dengan rencana pengeluaranmu. Pokoknya kamu hanya punya 600 ribu untuk makan dan minum! Persetan jika kamu masih punya uang 200 ribu di rekening dari hasil kerjamu. Uang itu setengahnya akan kamu alokasikan untuk keperluan kuliahmu yang sedang kekurangan dana. Sementara setengahnya lagi ingin kamu tabung.

Di akhir bulan, kamu hanya makan nasi kucing dan sepotong tempe untuk makan, kendati uang di rekeningmu ada 100 ribu sisa uang keperluan kuliah, dan di rekening tabunganmu ada 150 ribu, kamu bersumpah tidak akan menyentuh uang itu! Ketika bulan ini berakhir, kamu mendapat 800 ribu lagi dari orang tuamu, ditambah 150 ribu tabungan. Lumayan kan? Ups! Ternyata perhitunganmu agak salah sedikit! Karena nyatanya, tiap kali belanja makan, kamu selalu menyisihkan uang receh kembalian di sebuah toples. Di akhir bulan, kamu berhasil mendapat 50 ribu tambahan dari tumpukan receh tersebut. Wow! Yuk makan di KFC :)

6. Jangan Lupa, Sedekah

Lihai mengatur keuangan tidak seharusnya membuat kamu jadi pelit. Sebaliknya, kamu jadi pintar untuk menghasilkan banyak uang, kamu jadi merdeka secara finansial, dan kamu justru bisa bersedekah lebih banyak. Apa kamu tega tiap malam hanya sedekah dengan uang receh ke pengemis kelaparan? Cobalah tabung dulu uang recehmu, hingga terkumpul 60 ribu. 

Jika nasi telur bisa didapat dengan 5000 rupiah, maka kamu bisa memberi makan 12 orang dalam satu malam? 10 tahun ke depan, karena kamu mapan, kamu bisa mendirikan badan amal atau menyalurkan kekayaanmu untuk kegiatan amal. Tahukah kamu? Bill Gates dan Warren Buffet, dua orang terkaya di kolong langit jagat ini, yang bahkan bisa lebih kaya dari beberapa negara tertentu, mereka menyalurkan lebih dari 80 persen kekayaan mereka untuk amal!

Anyway. Jika kamu sudah pandai mengelola keuangan untuk hidup sehari-hari dan menabung, mungkin sudah saatnya kamu mulai berinvestasi? Tunggu artikel berikutnya

Gambar : Isigood.com
Read More

Rabu, 20 April 2016


Cermati - Sudah merupakan impian semua orang untuk bebas secara finansial. Banyak di antara kita yang berusia 20-an membuat kesalahan keuangan karena kurang pengetahuan, yang dapat mengakibatkan utang dan permasalahan keuangan lainnya. Maka penting untuk mengatasi masalah keuangan kamu sekarang, dan simak 7 kesalahan umum yang dilakukan orang muda berusia 20-an dan kerap kali tak disadari.

1. Membelanjakan Uang Hanya Untuk Senang-Senang

Banyak mereka yang masih muda menghabiskan uang terlalu banyak untuk membuat perasaan mereka lebih baik, padahal menghabiskan uang karena faktor perasaan dan impulsif dapat berakibat buruk pada kebiasaan kamu. Hindari pergi berbelanja jika Kamu mengalami hari yang buruk, karena hanya akan membuat perasaan lebih baik untuk sementara saja. Ubahlah kebiasaan dengan menabung karena akan membuat kamu lebih bahagia dan lebih puas dalam jangka panjang.

2. Tidak Punya Tabungan Darurat

Saat usia Kamu dua puluhan, memiliki cukup uang di bank untuk membayar sewa dan membeli makanan tentunya membuat kamu merasa leih dari cukup. Namun, perencanaan keuangan untuk keadaan darurat wajib dilakukan. Sekarang mungkin Kamu aman-aman saja, namun tidak ada yang dapat meprediksikan keuangan di masa depan, kan? Niscaya, dengan menabung, Kamu akan memiliki tabungan yang cukup untuk beli mobil, atau menambah deposit untuk membeli rumah. Cobalah untuk membuat tabungan setidaknya 6 bulan biaya hidup untuk masa depan.

3. Tidak Berinvestasi

Investasi mungkin tampak membosankan dan membingungkan ketika Kamu masih di usia 20-an, namun investasi bisa memberi keuntungan pada keuangan. Jika Kamu memutuskan untuk melakukan investasi, carilah informasi dan saran dari profesional. Investasi yang buruk adalah jenis investasi yang hanya akan buang-buang uang. Tetapi jika memiliki pengetahuan yang cukup, Kamu bisa melakukan investasi yang akan mengubah hidup Kamu secara finansial.

4. Berhemat Namun Gagal

Seringkali anak muda ketika berada dalam situasi keuangan yang buruk, langsung memutuskan 100% untuk keluar dari utang dan menabung, serta tidak menyisihkan uang lebih. Cara ini tentunya membuat Kamu kemungkinan besar akan membelanjakannya secara lebih. Nah, bukan begitu cara tepatnya. Sebaiknya tetap disisihkan dalam jumlah kecil, seperti uang mingguan. Pastikan itu adalah jumlah yang kecil, tetapi Kamu habiskan untuk apa pun yang Kamu inginkan. Hal ini akan membantu Kamu untuk menyimpan dan membayar utang, karena jauh lebih kecil kemungkinan kamu berpesta menghabiskan uang di kemudian hari.

5. Pindah dari Rumah Orang Tua Terlalu Dini

Setelah seumur hidup tinggal di rumah, banyak diantara kamu yang berusia 20-an pastinya tidak sabar untuk pindah dan tinggal sendiri. Belajar untuk mandiri memang baik, namun ada baiknya mempertimbangkan tinggal di rumah untuk sedikit lebih lama, karena kamu bisa menyimpan banyak uang untuk tujuan masa depan kamu. Tanyalah pada diri kamu sendiri, apakah saya perlu untuk segera pergi, atau apakah saya bisa meninggalkan rumah dalam 3 bulan? Berapa banyak uang yang ingin saya simpan sebelum pindah?

6. Tidak Menentukan Tujuan Finansial Jangka Panjang

Kebanyakan orang di usia dua puluhan memiliki tujuan keuangan jangka pendek, seperti membayar sewa dan tagihan. Namun, jika Kamu mampu untuk menetapkan tujuan keuangan jangka pendek, kemungkinan Kamu mampu untuk mengatur yang jangka panjang juga. Putuskan berapa banyak uang yang Kamu ingin simpan dalam setahun, dan mulai lah mencapai tujuan itu. Suatu hari, Kamu mungkin ingin memulai bisnis atau membeli rumah. Karena itu menetapkan tujuan keuangan jangka panjang akan membuat hal-hal yang kamu inginkan mungkin terjadi.

7. Berutang Kartu Kredit

Utang kartu kredit adalah salah satu masalah keuangan terbesar yang terjadi pada orang dewasa muda. Jika Kamu memilih untuk membuat pembayaran bulanan minimum, Kamu mungkin baru bisa melunasi kartu kredit kamu pada usia tiga puluhan nanti. Padahal pada saat itu kamu butuh banyak biaya. Sulit untuk menyimpan uang jika kamu berutang. Jadi cobalah untuk fokus untuk melunasi utang kartu kredit Kamu sesegera mungkin.

8. Jangan Ulangi Kesalahan Di Atas

Sudahkah kamu mengidentifikasi kesalahan-kesalahan di atas? Seberapa sering melakukannya? Segera lakukan perubahan pola hidup dan keuangan buruk itu agar bisa terlepas dari persoalan yang akan semakin membelit kamu.

Gambar : Google.com
Read More

Kamis, 17 Maret 2016

wapannuri.com - Empat tahun lalu, saya tersentak ketika sedang berbicara dengan mama saya. Topik apa lagi jika bukan mengenai uang ? Malam itu, setelah berbasa-basi sejenak, mama mulai bertanya berapa jumlah tabungan saya. Kemudian dia melanjutkan bertanya mengenai gaji saya. Bukan pertanyaan ini yang membuat saya kaget, tetapi perhitungan mama saya yang bikin mata ini terbuka. Saya yakin ilustrasi ini akan membuat anda tercengang juga !

Saya mengatakan kalau di tabungan saya kurang lebih ada lima juta. Terus saya bilang kalo gaji saya sebulan dua juta rupiah. Dan saya sudah bekerja kurang lebih tiga tahun. Menurut perhitungan mama, seharusnya di tabungan saya ada tiga puluh juta rupiah. Hah ??  Langsung saja saya terpaku ! Mama menjelaskan kalau dua juta kali dua belas dan kali tiga jumlahnya 72 juta.


Karena saya masih tinggal di rumah orang tua, maka tidak perlu bayar listrik, bayar air, beli makanan, beli garam, beli sabun, dan segala keperluan rumah tangga. Pendeknya, duitmu itu utuh, lagian...kamu gak pernah kasih mama uang belanja ! Dan perhitungan 30 juta itu adalah perhitungan paling kecil, seharusnya di tabunganmu ada lebih dari itu. Jadi...pertanyaannya adalah...kemanakah larinya uang pribadimu ?? 
Setelah mendengar kata-kata tersebut, otak saya tak berhenti berputar mencari jawaban atas pertanyaan tadi. Saya tidak bisa menolak argumen mama karena dia 100% betul. Saya sadar kalau ternyata manajemen keuangan pribadi saya kacau balau. Dan dari detik itulah saya memperbaikinya. Dan tulisan ini adalah cara baru saya mengelolah keuangan. Semoga berguna.

DUA JENIS MANUSIA
Menurut saya, hanya ada dua jenis manusia jika ditinjau dari cara mereka mengatur keuangan pribadinya. Jenis pertama adalah mereka yang mencukupkan pengeluarannya berdasarkan pendapatannya. Dan jenis berikutnya adalah mereka yang menentukan pengeluarannya baru kemudian mencari cara untuk mencukupkannya. Tidak ada yang jelek ataupun yang baik dari kedua jenis ini, masing – masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Yang terbaik adalah yang sesuai dengan kepribadian anda !

Saya termasuk jenis pertama, dan akibatnya adalah tulisan ini akan berat sebelah... he... he...he... Mau gimana lagi, kan ini blog saya dan tujuannya adalah membagikan pengalaman hidup saya. Tetapi menurut pendapat saya, tips mengelolah keuangan pribadi yang akan saya bagikan di sini bisa diterapkan untuk jenis manusia apapun. Mengapa ? Karena saya jenius ! ^-^' (ha...ha...ha....pede amaaat....!!)

Setiap bulan, setelah menerima amplop dari tempat kerja, maka saya akan membagi  isinya menjadi beberapa bagian :
  1. Kas rumah tangga, karena saya udah menikah !! (Prioritas 1)
  2. Tabungan masa depan (Prioritas 2)
  3. Keperluan pribadi  (Prioritas 3)
Nah...selama sebulan kedepan saya harus hidup dengan jumlah uang di pos keperluan pribadi. Cukup atau nggak cukup yaah harus dicukup-cukupkan, kan itu uang sisa... hik... hik..hik.... kalo gak cukup yaa....gak jajan. Kadang kala saya ingin menambah penghasilan bulanan saya dengan cara cari ceperan, tetapi saya bukan tipe pekerja yang suka ambil resiko alias “tipe cari aman”. Saya sadar bahwa saya bukan tipe mesin pengeruk uang yang baik, tetapi saya adalah tipe pengelolah uang yang baik. Karena itu saya lebih pas dengan mencukupkan apa yang saya dapat dan mengelolahnya supaya memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari bunga bank. Salah satu caranya adalah dengan membeli emas batangan (jika memungkinkan hal ini akan saya tulis di kemudian hari) dan beli dollar.

Sementara itu, teman saya yang namanya Jonas adalah tipe kedua yaitu tipe yang menentukan pengeluarannya terlebih dulu kemudian mencari cara untuk mencapainya. Biasanya jenis ini adalah mesin pengeruk uang yang efektif. Dan memang begitulah si Jonas ini. Dia pinter sekali mencari peluang usaha dan mendapatkan uang. Saya rasa inilah keadilan Tuhan semesta alam. Tiap – tiap kepribadian diberi kelebihan sekaligus kekurangan. Saya kurang pandai mencari uang tetapi pandai mengelolahnya, di lain pihak, si Jonas pandai mencari uang tetapi lemah dalam pengaturannya. Pernahkah anda membayangkan jika kedua pribadi ini digabung akan menjadi apa kelak ? Jawabannya adalah bentuk usaha dan kerjasama tim yang ideal ! Dan ini sudah dibuktikan dengan usaha kami bersama dalam The sainT, wedding organizer.

KAYA  ATAU MISKIN ADALAH SOAL MANAJEMEN KEUANGAN, PERENCANAAN DAN KEBERUNTUNGAN!
Perbedaan utama mengenai orang kaya dan dan miskin ada pada sikap mental. Orang yang mempunyai sikap optimis sudah pasti ditakdirkan menjadi orang kaya. Namun antara takdir dan kenyataan belum tentu sama karena ada beberapa hal yang menentukan antara takdir dan kenyataan. Salah satunya adalah perencanaan. 

Jika anda adalah seorang karyawan maka anda memiliki pendapatan yang pasti tiap bulannya. Tugas anda adalah menyisihkan sedikit pendapatan anda untuk investasi. Jumlahnya tidak penting, yang penting adalah disiplin ! Ingatlah pepatah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Sebaliknya jika anda seorang pengusaha maka alokasi untuk investasi masa depan anda tidak akan sama jika anda seorang karyawan. Ada masa krisis dan ada masa jaya. Jika anda tidak disiplin maka anda akan selalu kekurangan baik ketika anda krisis maupun ketika sedang jaya. Gampangnya, ketika usaha sedang rame, jumlah investasi anda seharusnya lebih besar bukan jumlah konsumsinya. Seorang teman saya yang memiliki bisnis travel mengerti tentang hal ini tetapi tidak melakukannya, sebab bicara memang mudah daripada melakukan ! Tidak heran dia selalu kekurangan uang ketika masa paceklik. Godaan untuk meningkatkan pengeluaran ketika sedang mendapatkan banyak uang lebih besar daripada memikirkan masa depan. Percayakah anda bahwa kaya atau miskin ditentukan oleh perencanaan ?
Masalah yang umumnya terjadi adalah pertanyaan, “Mau nambung gimana pak ? Wong buat makan sehari-hari saja tidak cukup !!” Betul sekali ! Pertanyaan anda itu adalah pertanyaan klasik yang ditanyakan di tiap-tiap generasi. Jawaban saya adalah “BAYAR HARGA !”  

Cobalah bertanya kepada orang kaya yang anda kenal, berapa jam mereka bekerja, berapa harga yang harus mereka bayar supaya menjadi kaya, dan apa yang telah mereka lakukan sehingga bisa menjadi kaya ? Saya yakin anda akan kaget dengan pengorbanan yang mereka lakukan dan tingginya harga yang harus mereka bayar. Semua membutuhkan perjuangan dan usaha. Dan apa yang anda lakukan akan mendapatkan balasan yang setimpal. Pertama-tama, disiplin untuk menyisihkan sebagian pendapatan anda, jangan terlalu memikirkan jumlahnya (karena saya yakin jumlahnya akan meningkat seiring dengan berjalannya waktu). Saya sendiri belajar dari 300.000/bulan kemudian naik menjadi 500.000/bulan dan sekarang sudah diatas 1.000.000/bulan. Kemudian setelah terkumpul anda bisa menginvestasikan tabungan tersebut di instrumen keuangan yang memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada bunga bank.Saran saya adalah di Logam Mulia. Instumen ini rata-rata tingkat pengembaliannya 15%/tahun dan sangat aman sebagai media investasi. Belilah emas batangan bukan emas perhiasan karena emas perhiasaan dipotong ongkos ketika anda menjualnya kembali. 

Saya menyebut hal diatas tadi dengan manajemen keuangan. Dan sebenarnya hal inilah yang menyebabkan orang kaya bertambah kaya. Tahun 2008 lalu, saya membeli emas batangan seharga Rp 250.000/gram. Emas batangan tersebut saya jual dengan harga Rp 330,000,00 pada pertengahan Januari 2010 ini. Hal itu berarti 32% selama dua tahun. Anggap saja uang yang saya investasikan di emas ini adalah 100juta, maka keuntungan pasif saya adalah 32juta selama dua tahun. Jumlah yang lumayan besar untuk penghasilan pasif bukan ? Bandingkan jika anda taruh di bank yang tingkat suku bunganya 6 -8% pertahun. 

Manajeman keuangan adalah soal mengelolah uang supaya memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Anda akan menemukan masalah ini ketika jumlah uang di tabungan anda bertambah banyak....he...he...he....Saya sendiri tidak menyadari akibat kedisiplinan menabung saya semenjak 10 tahun yang lalu. Banyak sekali duit saya....mau diapakan yaa ?? Ayo foya-foya...!!

Saya rasa inilah efek samping dari tipe mencukupkan pengeluaran berdasarkan pendapatan, yaitu sebuah gaya hidup. Karena terbiasa memprioritaskan masa depan maka secara tidak langsung gaya hidup saya berubah. Saya lebih bisa memilih antara kebutuhan dan keinginan hidup, saya lebih berorientasi ke masa depan daripada saat ini, dan saya lebih bisa makan tidak enak sehari-harinya...ha...ha...ha....

JADI.....??
Pada hakekatnya, hidup adalah pilihan ! Kita bisa memilih menjadi dewasa atau bertambah usia saja. Kita bisa memilih menjadi orang kaya atau tetap seperti saat ini. Dan kita bisa memilih menerapkan apa yang saya bagikan di Manajemen keuangan pribadi ini atau menanggapinya sambil lalu. Tidak ada seorangpun yang bisa memaksa anda untuk memilih selain diri anda sendiri, sebaliknya tidak ada seorangpun yang merasakan akibatnya selain diri anda sendiri. Suka atau tidak, benar atau salah, pepatah “Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian” akan tetap berlaku.

Jangan salah sangka, saya tidak bermaksud menakut-nakuti anda ! Tetapi jangan sampai anda akan tertegun ketika mama saya bertanya kepada anda, “Berapa uang yang ada dalam tabungan anda ?”
Read More