Bisnis.com, JAKARTA—Ingin tas
bermerek, sepatu beraneka warna, gaun-gaun cantik, perawatan tubuh, atau
jam tangan elegan yang selalu menjadi perhatian seseorang, terutama
seorang wanita yang doyan belanja.
Nongkrong pun kerap dilakukan untuk melepas penat dikala weekend datang dan berkumpul bersama teman-teman. Otomatis harus mengeluarkan uang yang lebih untuk kebutuhan sekunder.
Seseorang harus bisa mengatur keuangan pribadi agar tidak seperti pepatah yang satu ini, yakni ‘besar pasak daripada tiang’.
Berikut
ada beberapa tips dari pakar perencana keuangan, Ligwina Hananto. Apa
saja tipsnya? Ternyata hanya dua saja untuk seseorang dalam mengelola
keuangan yang sehat.
Pertama, yakni harus tahu cash flow—aliran
uang. Jalur keluar masuknya uang untuk apa dan ke mana saja harus
selalu diketahui apabila seseorang ingin finansialnya sehat.
Kita
harus tahu jumlah penghasilan/pemasukan yakni dari gaji, hasil bisnis,
sewa properti, dividen saham, kupon obligasi, bunga deposito dan lain
sebagainya. Selain itu, pengeluaran pun penting diperhatikan yang
terdiri dari cicilan hutang maximal 30% dari pemasukan.
Seperti,
membayar premi asuransi, keperluan rumah tangga, transportasi, anak,
keluarga, pekerja, kesehatan yang seharusnya 20-40% pemakaiannya dari
pemasukan. Terakhir, pengeluaran pribadi seperti membeli tas, salon, hangout bersama teman-teman, dan liburan yang bisa ditakar hanya 20% dari penghasilan.
Kedua,
mengetahui tujuan. Dijelaskan, apabila seseorang ingin pergi ke
Tarakan. Kita harus benar-benar memahami tujuannya. Lebih efisien mana
dan sesuaikah dengan kemampuan, menggunakan pesawat atau bus, atau bawa
mobil sendiri.
“Kita harus paham betul judulnya apa, tujuannya
apa, jumlahnya berapa, resikonya apa, untungnya apa. Jadi, semua harus
dipelajari dengan baik,” jelas Wina, panggilan akrabnya.
Untuk
itu, Anda juga harus mengetahui nafsu diri kita sendiri dan mengontrol
segala sesuatunya dengan memilih mana yang harus diprioritaskan dan mana
yang tidak penting. Begitu juga mengetahui kemampuan kita dalam
memenuhi kebutuhan tersier yang akan membuat kita bisa menahan nafsu mengeluarkan uang untuk hal yang tidak penting.
0 komentar:
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.