db

db
bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Selasa, 31 Mei 2016


Isigood - Apakah mengelola keuangan itu penting? “Ah biasa saja,” katamu, “aku kan bukan akuntan, gak kuliah di fakultas ekonomi, jadi ya gak perlu serius-serius amat ngurus keuangan. Biasa saja. Kalau punya duit ya simpan, kalau mau makan atau belanja ya bayar. Simpel.” Dari lubuk hatimu yang terdalam kamu tahu kalau kamu salah, salah total, salah total FATAL!

Mengelola keuangan tidak ada hubungannya dengan profesi akuntan ataupun jurusan kuliah. Selama kamu hidup di dunia dimana uang menjadi alat tukar dan instrumen kekayaan, kamu wajib untuk lihai mengelola keuangan. Hal ini berlaku untuk siapapun kamu, remaja yang duduk di bangku sekolah, mahasiswa di bangku kuliah, dan tentu saja terutama sekali seseorang yang sudah bekerja, menikah, dan memiliki keluarga.

Kalau begitu, bukankah belajar mengelola keuangan baiknya saat sudah dewasa saja? Sangat salah! Jika saat muda kamu tidak bisa mengatur keuangan, apalagi saat dewasa! Keterampilan mengelola keuangan itu adalah sesuatu yang dilatih dari muda, bukan didapat begitu saja ketika umur bertambah tua.

Jadi, untuk kamu anak muda yang sehat dan berbahaya, inilah tips mengelola keuangan yang bisa kamu terapkan.

1. Buatlah Rencana Keuangan, dan Patuhi dengan Disiplin!

Orang yang bijak dan sukses tahu dari mana uangnya datang dan kemana uangnya pergi. Jika misalnya, sebagai mahasiswa kamu mendapat uang 800 ribu dari orangtuamu untuk hidup sebulan, maka kamu harus menentukkan kemana saja uangmu itu boleh pergi.

Misal, 80% untuk makan, 10% untuk keperluan kuliah, dan 10% untuk transportasi. Artinya, jatahmu makan adalah 640 ribu, keperluan kuliahmu 80.000, keperluan transportasimu juga 80.000. Maka jika dibagi tiga puluh hari, maka tiap harinya kamu punya 21.000 untuk makan dan masing-masing 3.000 untuk keperluan kuliah dan transportasi.

Tentu saja ini contoh yang sangat kasar. Pada akhirnya, memang kamu yang paling tahu keperluanmu dan situasi kondisi dari lingkunganmu. Berapa jumlah pendapatanmu? Apa saja keperluanmu? Di kisaran berapa biaya hidup tempatmu tinggal? Silahkan diperhitungkan.

Tidak masalah jika perencanaan keuanganmu kurang tepat, kamu bisa mengevaluasinya di akhir bulan. Kumpulkan semua bon dan catat pengeluaranmu per hari dengan cermat. Jika ada revisi, silahkan dilakukan bulan depan.

Karena yang paling celaka bukanlah apabila perencanaan keuanganmu salah, tapi jika kamu melanggar rencana keuangan yang sudah kamu buat. Bayangkan ketika kuota jatah makanmu untuk hari ini sudah habis, namun kamu nakal dan kamu jajan seenaknya. Tanpa sadar kamu mengurangi jatah makanmu hari esok, dan hari besok mengambil jatah lusa, yang akhirnya budget makanmu melebihi kuota dan mengambil jatah keperluan kuliahmu, dan di situlah masalah-masalah lain akan muncul. Create a budget, and stick to it!

2. Kendalikan Konsumsimu! Bedakan Antara Kebutuhan dan Keinginan

Kamu lagi bokek? Uangmu di dompet habis? Kok bisa ya? Apa ada yang diam-diam mencuri uangmu? Ada! Yaitu kamu sendiri! Satu-satunya alasan kamu kehabisan uang, adalah karena kamu membelanjakannya, karena kamu melakukan konsumsi! Salahkah itu? Tentu tidak. Kalau kamu harus makan dan minum, ya belilah makanan dan minuman. Kalau butuh mandi, belilah sabun dan keperluan lainnya.

Kalau kamu mau makan KFC, hmm sebentar, memang makan di nasi rames saja tidak bisa? Atau masak sendiri gitu? Kenapa harus di KFC? Belanjakan uangmu hanya untuk kebutuhanmu! Jika punya keinginan, yang pada dasarnya tidak kamu butuhkan, sebisa mungkin tahan!

Well, okelah tidak masalah kalau sekali-kali kamu bersenang-senang membeli apa yang kamu inginkan. Tapi coba bayangkan betapa besarnya kamu bisa menghemat jika hanya mengkonsumsi apa yang kamu butuhkan dan mengurangi belanja keinginanmu YANG TIDAK TERLALU KAMU BUTUH. Lagipula, apa bedanya sih jika kamu makan di KFC dibanding nasi rames? Kamu tidak akan mati hanya gara-gara tidak makan ayam goreng KFC kan? hehehe.

3. Buat Rekening Tabungan SEKARANG! Mulai nabung, SEKARANG!

Setelah kamu selesai membaca artikel ini, berjanjilah untuk membuat rekening tabunganmu. Kamu sudah punya rekening di Bank? Yang ada kartu ATMnya itu? Bukan! Rekeningmu yang ada kartu ATMnnya itu berfungsi sebagai tempat transit uang operasionalmu. Yap, operasional, artinya saat kamu belanja, saat kamu menerima kiriman uang dan mengirim uang, atau bahkan melakukan pembayaran sesuatu, kamu pakai rekening itu. Intinya, rekening dengan kartu ATM berfungsi sebagai operasional keuanganmu, sebagai tempat transit dimana uangmu keluar dan masuk. Rekening ini tidak cocok untuk menabung.

Rekening tabungan yang saya maksud adalah rekening tempat kamu menyisihkan sebagian pendapatanmu untuk ditabung. Berapa sebaiknya kamu menabung? Kebanyakan ahli keuangan mengatakan menyisihkan 10% pendapatan untuk ditabung sudah cukup bagus. Masukkan ini dalam rencana keuanganmu. Ketika kamu mendapat 800.000 bulan ini, sisihkan 80.000 untuk ditabung, dan jangan ganggu tabungan itu, apapun yang terjadi. Tidak terasa, dalam setahun kamu bisa mengumpulkan 960.000.

Di rekening seperti apa tempat yang bagus untuk menabung? Cobalah cari rekening yang tidak memakan biaya administrasi. Di tiap bank biasanya ada layanan tabungan tanpa kartu ATM yang memang dimaksudkan untuk menabung. Jenis tabungan ini jelas tidak membebanimu dengan biaya administrasi yang bisa mengikis tabunganmu.

Kamu juga bisa menabung di Koperasi, yang mana simpanan wajibnya bisa kamu bayar di muka selama setahun penuh, sehingga kamu hanya perlu menabung terus tanpa khawatir, toh nanti simpanan wajib bisa kamu tarik kembali jika kamu keluar dari koperasi itu. Ditambah lagi, kamu mendapat SHU rutin! Cukup menguntungkan bukan?

Intinya, taruhlah tabungan di tempat dimana kamu sendiri susah untuk menjangkaunya. Saya sendiri menabung di koperasi agar saya tidak dapat dengan mudah mengambil uang saya sendiri. Otomatis hasrat untuk mengambil uang tersebut untuk jajan bisa terbendung. Coba bayangkan jika kamu menabung di rekening dengan kartu ATM. Pasti dengan mudah kamu jajan terus!

Tidak terhitung ada berapa banyak manfaat dengan menabung. Selain bisa menjadi tumpuan buat masa depanmu, setidaknya tabungan jangka pendek bisa kamu pakai untuk dana darurat. Sering sekali dalam hidup ini kamu tiba-tiba mengalami kejadian tak terduga yang butuh biaya. Laptopmu rusak, motormu rusak, harga kos meningkat, kamu tertimpa kecelakaan, dan lain-lain. Hanya dengan dana darurat kamu bisa selamat.

4. Hargai Uang Sekecil Apapun, Cari Pendapatan Tambahan Dengan Tekun

Tahukah kamu, Warren Buffet, investor terkaya di dunia, pernah jadi loper koran door-to-door, penjual minuman, dan penjual bola golf ketika dia masih muda. Yup! Buffet adalah orang yang sangat tekun dan menghargai uang sekecil apapun. Dia tidak keberatan hanya mendapat uang receh setelah seharian bekerja. Yang penting baginya adalah mendidik diri untuk disiplin bekerja dan disiplin mengatur keuangan.

Nah, sekarang coba lihat dirimu. Pernahkah kamu mengumpulkan uang receh yang kamu dapat tiap kali mendapat uang kembalian? Sudikah kamu untuk menghadap lilin tiap malam untuk mengelem bungkusan kacang? Gengsikah kamu jika harus kerja paruh waktu mengangkat kardus berat seharian dan hanya digaji 2.600 per jam? Jika kamu ciut mendengar hal-hal seperti itu, dan bahkan suka teledor menyimpan uang sampai-sampai suka ada receh yang terselip di kolong kasurmu, maka kamu tidak siap untuk memiliki kebebasan finansial.

Tidak perlu melakukan hal fantastis, cobalah dengan menabung uang receh setiap kali menerima kembalian. Kamu akan kaget dengan banyaknya uang yang bisa kamu dapat dari receh itu di akhir bulan. Jangan ragu untuk nyebur ke got jika ada receh 100 perak yang jatuh. Koin 100 receh jika seribu buah, akan jadi seratus ribu bukan?

Ketika kamu punya waktu luang, cobalah untuk kerja paruh waktu, atau kerja lepas. Alokasikan sebagian besar uang hasil kerjamu untuk ditabung, sementara untuk kebutuhanmu sehari-hari, tetap patuhi rencana keuanganmu yang sekarang.

5. Sudah Buat Rencana Keuangan, Sudah Menabung, Sudah Menghargai Uang dengan Mencari Penghasilan Tambahan. Sekarang MERENUNGLAH. Lihat Perbedaan Neraca Keuanganmu Lagi.

Dulu, kamu dikasih uang jajan 800 ribu oleh orang tuamu. Kau gunakan uang itu semaumu. Makan segini, minum segitu, fotokopi buku, jajan cokelat, jajan puding, traktir teman, karaokean, nonton Avenger, dll, dsb… Semua tercampur tanpa perhitungan. Tanpa sadar, H-5 akhir bulan, kamu hanya punya selembar uang 20.000. Kamu pun nangis.

Bulan depan, kamu bertekad untuk melakukan perubahan. Kamu kerja paruh waktu dan menghasilkan 200 ribu tambahan penghasilan, tapi kamu tidak merubah rencana keuanganmu. Tetap saja kamu belanja seenakmu dan tidak menabung. Malah karena kamu merasa uangmu lebih banyak, kamu menaikkan gaya hidupmu! Ke sana ke sini bikin party dan traktir teman. Jreng! Baru tengah bulan, uangmu sudah 30.000. Kamu pun kembali nangis.

Baiklah, bulan ini kamu bertekad untuk berubah. Kamu alokasikan 600 ribu untuk makan, 100 ribu untuk keperluan kuliah, dan 50 ribu untuk transportasi, 50 ribu untuk nabung. Bagus! Di tengah bulan, kamu mendapat 200 ribu dari kerja paruh waktu. Tapi kamu tetap berkomitmen dengan rencana pengeluaranmu. Pokoknya kamu hanya punya 600 ribu untuk makan dan minum! Persetan jika kamu masih punya uang 200 ribu di rekening dari hasil kerjamu. Uang itu setengahnya akan kamu alokasikan untuk keperluan kuliahmu yang sedang kekurangan dana. Sementara setengahnya lagi ingin kamu tabung.

Di akhir bulan, kamu hanya makan nasi kucing dan sepotong tempe untuk makan, kendati uang di rekeningmu ada 100 ribu sisa uang keperluan kuliah, dan di rekening tabunganmu ada 150 ribu, kamu bersumpah tidak akan menyentuh uang itu! Ketika bulan ini berakhir, kamu mendapat 800 ribu lagi dari orang tuamu, ditambah 150 ribu tabungan. Lumayan kan? Ups! Ternyata perhitunganmu agak salah sedikit! Karena nyatanya, tiap kali belanja makan, kamu selalu menyisihkan uang receh kembalian di sebuah toples. Di akhir bulan, kamu berhasil mendapat 50 ribu tambahan dari tumpukan receh tersebut. Wow! Yuk makan di KFC :)

6. Jangan Lupa, Sedekah

Lihai mengatur keuangan tidak seharusnya membuat kamu jadi pelit. Sebaliknya, kamu jadi pintar untuk menghasilkan banyak uang, kamu jadi merdeka secara finansial, dan kamu justru bisa bersedekah lebih banyak. Apa kamu tega tiap malam hanya sedekah dengan uang receh ke pengemis kelaparan? Cobalah tabung dulu uang recehmu, hingga terkumpul 60 ribu. 

Jika nasi telur bisa didapat dengan 5000 rupiah, maka kamu bisa memberi makan 12 orang dalam satu malam? 10 tahun ke depan, karena kamu mapan, kamu bisa mendirikan badan amal atau menyalurkan kekayaanmu untuk kegiatan amal. Tahukah kamu? Bill Gates dan Warren Buffet, dua orang terkaya di kolong langit jagat ini, yang bahkan bisa lebih kaya dari beberapa negara tertentu, mereka menyalurkan lebih dari 80 persen kekayaan mereka untuk amal!

Anyway. Jika kamu sudah pandai mengelola keuangan untuk hidup sehari-hari dan menabung, mungkin sudah saatnya kamu mulai berinvestasi? Tunggu artikel berikutnya

Gambar : Isigood.com
Read More